Mengintip Pusat Wisata Judi di Pnohm Penh

Pusat Wisata Judi di Pnohm Penh

Indo News - Situasi kompleks dua hotel punya NagaCorp di ibukota Kamboja, Pnohm Penh, itu merasa kontras dengan sekeilingnya. Terlihat megah serta cemerlang. Berikut lokasi komplek perjudian yang dapat dsebut paling besar di Asia Tenggara yang diresmikan, Jum’at, 3/11, minggu kemarin.

Gedung bernama NagaWorld2 ini dipenuhi kamar elegan, meja permainan, sauna serta beberapa ribu pelayan yang siap 24 jam. Tempat ini mempunyai 600 meja judi, 5 ribu mesin permainan elektronik, lengkap dengan 1.700 kamar hotel.

Siapa yang dapat bermain kesini? Bukanlah warga lokal, tapi beberapa orang kaya dari Cina serta Negara-negara Asia Tenggara. Mereka yang berkantong tidak tipis bahkan juga dapat pesan sajian penutup berlapis emas--benar-benar emas yang dapat di makan.

Mengintip Pusat Wisata Judi di Pnohm Penh

NagaCorp, korporasi yang dibangun warga Malyasia bernama Chen Lip Keong ini, terlebih dulu telah menjalankan satu diantara kompleks kasino paling besar di Asia Tenggara di Pnohm Penh, mulai sejak 1995. Tempatnya juga di tepi Sungai Mekong.

Mereka memanglah memperoleh perlakuan istimewa dari pemerintah, yaitu hak monopoli perjudian dalam radius 200 km dari pusat ibu kota. Serta Nagaworld 2 ini yaitu usaha ekspansi berdasarkan hak yang merk kuasai itu.

" Misi kami tidaklah membangun monumen, tapi membuat bangsa Kamboja serta warganya, " kata Chen waktu resmikan pembukaan kompleks NagaWorld2 itu.

Chen menunjukkan kasinonya itu mempekerjakan nyaris 7. 000 warga lokal. Kerajaan judinya juga jadi pembayar pajak terbesar di semua Kamboja.

Dia bahkan juga sesumbar pusat perjudian lokasi Mekong itu juga akan jadi pemantik bangkitnya industri jasa di Asia Tenggara. “Di bawah kerangka kerja orang-orang ekonomi ASEAN. ”

NagaWorld2 Pusat Wisata Judi di Pnohm Penh

Pemerintah Kamboja mengaku peran NagaCorp dalam industri pariwisata. " Dengan pembukaan NagaWorld2 ini, NagaCorp juga akan menolong penuhi nyaris 40 % keinginan pasar atas kamar standard, ” kata Menteri Pariwisata Kamboja, Thong Khon, pada saat yang sama. Menurutnya sehari-hari juga akan ada keinginan 4. 300an kamar standard sehari-hari pada 2018 di ibu kota.

Benar-benar dunia yang berlainan bila di banding dengan yang berada di luar. Di pinggir Sungai Mekong, persis dimuka istana raja, beberapa puluh anak-anak bersedia jalan berpanas-panas membawa nampan diisi jajanan, untuk di jual pada siapapun.

Pada kerumunan pemirsa festival tahunan balap dayung, anak-anak dari desa-desa sekitaran Pnohm Penh itu menjual belalang, ulat, serta laba-laba goreng yang dahulu banyak dikonsumsi orang Kamboja di masa kelaparan waktu Pol Pot masih tetap berkuasa.